Monday, October 26, 2009

Program Rumah Rakyat Butuh Dana Murah

(Vibiznews - Property) - Program rumah rakyat dengan harga terjangkau membutuhkan dana murah yang diserahkan kepada Perum Perumnas dalam bentuk penyertaan modal sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan.

"Kalau dibiarkan dengan kondisi seperti sekarang ini sulit untuk memenuhi target rumah sederhana baik susun maupun bukan susun," kata mantan Menpera, Cosmas Batubara di Jakarta.

Penyertaan modal kepada Perum Perumnas pernah dilaksanakan untuk membeli lahan yang cocok bagi rumah dengan harga terjangkau, tetapi kebijakan itu saat ini tidak tersedia, kata Cosmas.

Cosmas mengatakan, kalau mengandalkan mekanisme pasar akan sulit mendapatkan lahan yang cocok untuk dibangun rumah murah, tetap harus ada intervensi pemerintah.

Menurutnya, penyediaan lahan murah di kota-kota besar seperti Jakarta sebenarnya dapat dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang lebih besar lagi kepada Perumnas dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Cosmas mengatakan, kalau pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), maka hal serupa juga dapat dilakukan untuk sektor perumahan yang ditempatkan di Perum Perumnas.

Cosmas mengungkapkan, saat ini masih terdapat lahan-lahan menganggur diperkotaan termasuk milik BUMN yang sebenarnya dapat digarap Perum Perumnas seandainya mendapat dukungan dana memadai.

Perum Perumnas juga diminta agar dapat merevitalisasi lahan-lahan miliknya yang saat ini sudah dibangun Rusun dengan model lama (4 lantai) yang sudah tidak cocok dengan kawasan sekitarnya.

"Sudah saatnya diremajakan lagi bangunan lama yang semula 4 lantai dibangun menjadi 20 lantai atau lebih, tetapi penghuni lama tetap mendapat fasilitas untuk menghuni di unit yang lebih baik," ujarnya.

Cosmas mengatakan, apabila pemerintah tidak memiliki cadangan lahan murah jangan mengharapkan program rumah yang terjangkau masyarakat berpendapatan rendah akan berhasil.

Menurutnya, ketersediaan lahan di kota besar sudah sangat mendesak mengingat kesenjangan pertumbuhan penduduk dengan hunian layak semakin besar yang pada akhirnya menimbulkan masalah permukiman kumuh.

sumber: http://vibiznews.com

Monday, October 19, 2009

Sektor Properti Diperkirakan Pulih Tahun 2009

Pakar perumahan Panangian Simanungkalit memperkirakan sektor properti segera pulih pada tahun 2009 yang tinggal tiga bulan lagi karena pelaku sektor ini sebenarnya sudah siap.

"Sebenarnya pelaku tinggal menunggu kabinet baru dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono," kata Panangian dalam seminar bertajuk "Kunci Sukses Investasi Properti 2010 di Jakarta.

Menurut Panangian, iklim saat ini sudah mendukung untuk pertumbuhan sektor properti mengingat tingkat bunga bank terus mengalami penurunan menyusul BI Rate yang sudah di bawah lima persen.

Menurutnya, apabila susunan kabinet sesuai dengan harapan pasar maka akan menimbulkan kepastian dalam iklim ekonomi yang pada akhirnya memicu bergairahnya kembali sektor properti.

Selama krisis ekonomi terjadi kelebihan pasok (over supply) sebagai akibat kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Tetapi kepercayaan masyarakat mulai pulih karena keberhasilan pemerintah mengendalikan stabilitas ekonomi, tuturnya.

Menurutnya, sektor hunian merupakan yang paling diminati pada masa pemulihan tidak hanya apartemen menengah atas tetapi juga apartemen dan rumah murah yang selama ini memang belum tergarap dengan baik.

Read More