Monday, March 22, 2010

BTN: KPR Sangat Sensitif Bunga Tinggi

(Vibiznews-Property)- Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Iqbal Latanro mengatakan, permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) sangat sensitif terhadap suku bunga tinggi.

Menurut Iqbal saat acara makan malam dengan wartawan Senin malam, masyarakat saat ini lebih memperhatikan bunga KPR, dimana jika terjadi tren penurunan bunga permintaan akan mengalami peningkatan dan jika naik akan terjadi sebaliknya.

Dia juga mengatakan bahwa bunga yang tinggi sebenarnya juga tidak disenangi bankir, karena bisa meningkatnya kredit macet.

"Suku bunga perbankan yang ideal bagi para nasabah adalah sekitar 11 persen," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah melakukan penurunan suku bunga KPR dari 15 persen pada awal 2009 menjadi 10-11 persen saat ini.

"Apabila ada bank yang memasang bunga rendah dari kami memang ada dampaknya, tapi masyarakat memiliki keyakinan bahwa bahwa kredit rumah ya BTN," kata Iqbal.

Dengan penurunan bunga KPR yang dilakukan BTN ini telah mendorong penyaluran kredit pada 2009 mengalami peningkatan 30,06 persen menjadi Rp40,7 triliun dibanding 2008 yang hanya Rp32 triliun.

"Peningkatan ini jauh diatas rata-rata industri yang hanya naik 10,6 persen," jelasnya.

Untuk itu, katanya, BTN menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini 27 persen karena didasari kondisi perekonomian yang membaik akan meningkatkan daya beli masyarakat pada perumahan.

Dia mengungkapkan bahwa kebutuhan rumah cenderung semakin besar, yakni sekitar 800.000 unit per tahun.

Selain itu, kata Iqbal, BTN juga akan mengembangkan kredit di luar sektor perumahan.

Namun dia menegaskan bahwa kredit di luar sektor perumahan ini akan dibatasi maksimal 25 persen, diantaranya kartu kredit, "personal loan" dan kredit sektor lainnya.

Iqbal beralasan, sektor tersebut dicapai untuk menjaga jika sektor perumahan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

(mg/MG/ant)

0 comments: